Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Jumat, 28 Juni 2013

Kecendrungan Pemasaran Karya Seni Bergeser kepada Via Online di Internet


LONDON (WIN): Industri seni adalah industri kreatif yang enggan beralih ke digital, tetapi dengan semakin banyak orang membeli karya seni online tanpa pernah melihatnya secara langsung, kini mungkin waktunya bagi seni untuk berubah.

Laporan BBC London yang dikutip Whatindonews.com pada Jumat (28/6/13) menyebutkan jika wisatawan di London ingin melihat seni kontemporer, pelabuhan pertama mereka biasanya adalah Tate Modern. Pada 2012, ada 5,3 juta turis yang mengunjungi Tate Modern.

Lebih banyak orang di Inggris mengunjungi galeri seni dan museum dibandingkan menonton pertandingan sepakbola Liga Primer tetapi semakin banyak orang juga yang menikmati seni di internet.
Dalam industri yang diperkirakan bernilai lebih dari £40 miliar, seni adalah bisnis besar dan menggiurkan. "Kami menjual lebih banyak karya seni dalam satu bulan dibandingkan penjualan di galeri dalam satu tahun," kata Rebecca Wilson, direktur Saatchi Gallery.


Karya Nusananta Fitrajaya di facebook: untuk tujuan iklan
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201117485765565&set=a.2990958139276.2158379.1421792358&type=1
Hal itu dikarenakan adanya pemirsa internasional yang besar, kerja keras dan tim kurator yang memastikan karya seni hebat naik ke permukaan. Semakin banyak karya seni dilihat secara online dibandingkan dilihat secara langsung, dan dengan semakin banyaknya galeri yang memamerkan koleksi mereka di dinding internet dan bukan dinding galeri, apakah makna galeri kini telah hilang?
"Bahkan sebelum online, mayoritas penjualan mereka, bahkan untuk galeri terkenal, adalah di festival seni bukan di galeri. Ruang fisik kini semakin tidak penting," kata Jonas Almgren, kepala eksekutif seni di website Artfinder. (win7)


Disukai Pengunjung