Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Senin, 14 Mei 2012

Diskusi dan Apresiasi Hasil Belajar Melukis Mahasiswa IKJ: Studi Kasus Cat Air

Oleh:
Drs. H. Tarmizi Firdaus Nauman
Dosen LB IKJ
(dikemas oleh Nasbahry C)

Bagian Pertama
Tulisan ini adalah cuplikan draf buku Proses Pembelajaran Lukisan Cat Air: Studi Kasus Karya Lukis Mahasiswa IKJ oleh Penulis. Seperti yang diketahui proses belajar mengajar melukis khususnya melukis dengan teknik cat air (water color) di IKJ merupakan suatu kegiatan interaktif yang bernilai edukatif. Interaksi edukatif ini terjadi antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa sendiri. Interaksi ini dapat dirancang sedemikian rupa sehingga akan mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas kegiatan seni lukis ditinjau dari segi ilmu pendidikan/pembelajaran.. Untuk terjadinya interaksi pembelajaran yang baik dalam perlu diketahui berbagai persyaratan yang diperlukan seperti; pendekatan, metode, kondisi, sarana dan prasarana dan mengenali perkembangan intelektual, psikologis dan biologis. Maka pada bagian pertama artikel ini dikemukakan tentang teknik melukis cat air, dan bagian kedua tulisan ini membahas tentang aplikasinya dalam pembelajaran.


A.Teknik Cat Air

Cat air, adalah cat warna yang dapat dilarutkan dalam air dan dibentuk dengan getah Arab (Arabic Gum) dan rempulu (gall), madu, gula yang berkilau atau bahan dasar yang serupa. Cat air mulai dikenal orang Mesir sejak abad kedua sebelum Masehi. Cat ini sering digunakan untuk menjelaskan atau ilustrasi buku/naskah abad pertengahan, dan untuk mewarnai ukiran-ukiran kayu pada peti mati pada abad ke tujuh belas.

Pelukis Durer misalnya, menggunakan lukisan cat air sebagai suatu seni rupa yang berdiri sendiri. Walaupun pengajar-guru lukis pada masa itu juga ikut melukis dengan bahan cat ini, misalnya Bellini dan pelukis-pelukis dari Danube School.2 Karya mereka tidak sebaik karya-karya Durer. Walaupun kehadiran lukisan cat air dapat begitu indah bagi kita, namun tidak ditemukaan suatu keinginan untuk mengembangkan teknik ini, dan hal ini berlangsung selama tiga ratus tahun sebelum ditemukakannya kembali teknik cat air yang sesungguhnya, seperti yang dikenal sekarang.

Namun demikian dapat dikatakan bahwa pelukis-pelukis pemandangan di Inggris telah menyesuaikan diri mereka dengan teknik ini, sebagian besar karya-karya mereka dibuat dengan teknik cat air ini. Teknik cat air sendiri sebenarnya sangat sederhana, tetapi teknik ini termasuk media yang sulit, karena warna-warnanya umumnya transparan dan harus dilukiskan dengan sapuan kuas yang mantap, artinya tidak diulang-ulang. Pada teknik ini kertas harus dibasahi terlebih dahulu, kertas ini kemudian diregang sebelum digunakan, jika tidak kertas akan bergelombang dan warna tidak akan merata. Jika kertas yang digunakan dalam keadaan kering, akhirnya sapuan kuas akan membentuk pinggiran warna yang tua. Dengan membasahi kertas terlebih dahulu, maka warna-warna cat air akan menyatu dengan lembut pada permukaan kertas. Sebagai kuas, dipakai kuas dari bulu unta yang umumnya dipakai secara luas di Eropah.

Untuk menerapkan teknik melukis ini di Eropah, biasa warna-warna yang bercahaya dilukiskan lebih dahulu, setelah setengah kering kemudian ditambahkan detail lukisan yang lebih opak (pekat, tebal) dan terang, yang penting untuk diingat bahwa warna-warna yang terang pada kertas tidak pernah dapat sempurna disapukan, kemudian pada teknik ini warna-warna utama juga bisa menjadi hilang.



Cat air terlihat lebih opak (pekat, tebal) dan kuat ketika kertas masih basah. Hal tersebut disebabkan karena ketika dicampurkan dengan air, warna tersebut memang sudah kering. Cahaya akan menembus kejernihan cat dan memantulkan warna putih (dasar kertas), jadi warna-warna harus dilebihkan terlebih dahulu untuk menggambarkan objek tertentu.Umumnya cat air memiliki dua keistimewaan, yang dikenal melalui teknik penyelesaian lukisan.

1.Kecepatan cat menjadi kering, yang artinya pelukis yang bekerja dengan teknik cat air harus bekerja cepat dan tidak membiarkan dirinya membuat detail yang berlebihan. Hampir tidak masuk akal untuk mengadakan perubahan jika sebuah warna sudah disapukan. Tiap bagian lukisan harus selesai pada sentuhan pertama. Tekniknya sendiri memaksa pelukis untuk berbuat demikian

2.Transparan (tembus pandang). Yang membuat warna-warna lebih bercahaya dan menyala. Jadi dasar cahaya dan bayangan timbul dari sifat pengolahan cat air itu sendiri. Jadi tidak berdasar pada warna cat itu sendiri sebab sifat bahan dasar kertas putih juga berperan. Warna cat lebih banyak dibandingkan dengan teknik tinta hitam, teknik ini dapat dikatakan kurang dapat mengungkapkan benda secara alamiah, sifatnya yang tembus pandang akan menyebabkan benda yang digambarkan tidak padat. Akhirnya kualitasnya yang tembus pandang akan membawa warna-warna keluar dari penggambaran objek secara alamiah.Sifat yang tembus pandang ini menyebabkannya cocok untuk menggambarkan cahaya, suasana kabut, atau kabur, dibandingkan dengan menggambarkan benda padat.

Teknik cat air lebih dapat mengungkapkan pengertian dari pada pengungkapan benda nyata. Lukisan cat air “Venice after sunset”, menggambarkan kemampuan pelukis untuk melukiskan cahaya dan pergerakan atmosfir, sebaik kualitas gambar sketsa cat air. Karya di atas dibuat oleh Turner, yang pada dasarnya dia mampu memperbagus objek yang digambarkan dalam suasana cahaya dan air.

Cat air yang dicampur dengan kapur putih disebut dengan “Gouahes”. Teknik ini adalah teknik cat air pekat. Pada masa sekarang cat gouache ini disebut dengan nama dagang cat Pastel ( Pastel Colour) dan ada yang menamakannya dengan Cat Poster ( Poster Colour) pada dasarnya, cat air yang pekat seperti cat Gouache, penggunaannya berbeda dengan penggunaan cat air yang sifatnya transparan walaupun sama-sama menggunakan bahan pencampur air. Jenis bahan baru yang banyak dipakai pada zaman sekarang dan juga dicampur dengan bahan air adalah cat acrilic. Cat air dapat digunakan untuk menciptakan mural pada dinding bangunan. Melalui teknik ini ternyata dinding harus memiliki dasar khusus yang dibentangkan sepanjang dinding. 

Cat air adalah media atau karya yang menghasilkan  karya dari pigmen tergantung di sebuah media yang larut dalam air. Dukungan tradisional dan paling umum untuk lukisan cat air adalah media kertas, yang lain termasuk kertas papirus, kertas kulit kayu, plastik, kertas kulit, kulit atau  atau kain, kayu, dan kanvas.  Cat air biasanya transparan, dan muncul bercahaya karena pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni dengan pengisi beberapa mengaburkan warna pigmen.  
Cat air juga bisa dibuat buram dengan menambahkan putih seperti karya lukis cat air Cina. Di Asia Timur, lukisan cat air dengan tinta ini disebut sebagai  lukisan dengan teknik. Di  Tiongkok,  Korea, dan Jepang tekink ini telah menjadi media yang menonjol dipakai, biasanya dengan warna hitam monokrom atau cokelat. Di negara lain seperti India, Ethopia dan negara lainnya juga sudah memiliki tradisi yang panjang. 

 Teknik Lukiss Tangan ini dengan cat  air ini awalnya berasal dari China.
Meskipun lukisan cat air sudah sangat tua, yang dapat dikembalikan kemasa lukisan gua paleolitik di Eropa, dan juga telah digunakan untuk  naskah iluminasi (alkitab) sejak zaman Mesir, terutama pada abad pertengahan Eropa, dan berlanjut terus-menerus sebagai media seni di era  Renaisan.  

Misalnya yang terkenal dengan teknik ini adalah Seniman Jerman Utara Renaisan Albrecht Dürer  (1471-1528) yang melukis beberapa gambar tumbuhan/botani, satwa liar dan cat air lanskap, umumnya dianggap salah satu eksponen paling awal dari medium ini yang dianggap sebagai seni lukis. 
Sebuah sekolah penting dari lukisan cat air ada di Jerman dipimpin oleh Hans Bol (1534-1593) sebagai bagian dari era Karya Pelukis Renaisan Dürer

Meskipun demikian awalnya cat air umumnya digunakan oleh pelukis kanvas era Barok  hanya untuk sketsa, salinan atau kartun (kecil gambar desain skala). Di antara praktisi awal penting dari lukisan cat air adalah Van Dyck  (selama berada di Inggris), Claude Lorrain , Giovanni Benedetto Castiglione , dan banyak seniman Belanda dan orang Flemish  (Flam) lainnya.  Menimbang catatan sejarah ini banyak seniman masa kini yang beranggapan bahwa seni lukis cat air hanyalah sebuah karya sketsa saja yaitu karya sebelum melukis dengan cat minyak.

Namun, cat air telah banyak dipakai dalam berbagai hal, misalnya untuk menggambarkan hasil penelitian, seperti untuk ilustrasi tumbuhani dan satwa liar yang ditemukan oleh penjelajah bangsa Barat yang pertama ke benua Amerika dan Asia serta Ausralia ( keliling dunia) di abad lamau. Cat air  mungkin adalah tradisi seni lukis tertua dan paling penting. Ilustrasi tumbuhan menjadi populer sejak   Renaisan, baik sebagai ilustrasi dalam buku tulisan tangan  berwarna woodblock atau broadsheets dan gambar tinta berwarna pada kertas kulit atau kertas. Seniman  Tanaman (botani)  itu selalu menjadi pelukis cat air yang paling sukar, dan bahkan sampai hari ini seniman cat air dengan kemampuan yang tinggi itu selalu dipakai untuk meringkas, mengklarifikasikan dan mengungkapkan fakta publikasi ilmiah dan untuk karya di museum-museum. Ilustrasi satwa liar mencapai puncaknya pada abad ke-19 dengan artis seperti John James Audubon , dan sampai hari ini banyak buku-buku pedoman tentang dunia alam/natural masih menggunakan tenaga ilustrator dengan lukisan cat air.

Zaman English School
Beberapa faktor berkontribusi terhadap penyebaran lukisan cat air selama abad ke-18, terutama di Inggris. Di antara kelas elit dan aristokrat, lukisan cat air adalah salah satu perhiasan insidental dari dunia pendidikan mereka yang baik, terutama bagi perempuan. 
Di antara seniman cat air banyak signifikan dari periode ini adalah Thomas Gainsborough , John Robert Cozens , Francis Towne , Michael Angelo Rooker, William Pars , Thomas Hearne dan John Warwick Smith . William Blake menerbitkan beberapa buku dari tangan berwarna terukir puisi, ilustrasi untuk Inferno Dante, dan juga bereksperimen dengan jenis yg satu karya besar dalam cat air.

Dari akhir abad 18 melalui abad ke-19, pasar untuk buku cetak dan seni domestik memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan medium ini. Cat air adalah digunakan sebagai dokumen dasar dimana digunakan untuk mengungkapkan lanskap atau daerah wisata  yang dikembangkan, dan lukisan asli  cat air atau salinan dari lukisan terkenal menyumbang banyak portofolio seni kelas atas. 

Tiga seniman Inggris dikemukakan dan memakai media cat air yang matang adalah Paulus Sandby  (1730-1809), sering disebut "ayah dari cat air Inggris", Thomas Girtin (1775-1802), yang memelopori penggunaannya untuk format besar , dia melukis lukisan lanskap yang bergaya romantis atau indah, termasuk dalam hal ini pelukis  Joseph Mallord William Turner  (1775-1851), lukisan cat air mereka sangat terkenal dan dapat terangkat sebagai karya yang bersejarah dan terkenal tentang  kekuasaan politik, sejarah, topografi, arsitektur dan lukisan mitologis. 

Di antara sezaman penting dan sangat berbakat dari Turner dan Girtin adalah John Varley , John Jual Cotman , Anthony Copley Fielding , Samuel Palmer , William Havell dan Samuel Prout . Para pelukis Swiss Louis Ducros juga dikenal luas untuk format yang besar, dari lukisan romantis  cat air.
Pertemuan kegiatan amatir, pasar penerbitan, pengumpulan kelas menengah teknik melukis dan seni abad ke-19 menyebabkan pembentukan masyarakat lukisan cat air Inggris:  Masyarakat Kelompok Pecinta Cat air (1804, sekarang dikenal sebagai Masyarakat Cat Air Kerajaan ), dan Masyarakat Cat Air Baru (1832). (Kelompok Pelukis Cat Air Skotlandia yang didirikan pada tahun 1878.) 

Masyarakat ini melakukan pameran tahunan dan arahan pembeli untuk banyak seniman dan juga terlibat dalam persaingan statusnya kecil dan perdebatan estetika, terutama antara pendukung tradisional cat air "transparan" cat air dan cat air yang pekat. Popularitas cat air dirangsang banyak inovasi, termasuk penemuan spidol warna yang diproduksi untuk lukisan cat air. 

Lukisan cat air juga menjadi populer di Amerika Serikat selama abad ke-19; praktisi awal yang luar biasa termasuk John James Audubon, serta karya awal dari peserta didik   Sekolah Pelukis Sungai Hudson seperti William H. Bartlett dan George Harvey . 

Pada pertengahan abad, pengaruh John Ruskin menyebabkan meningkatnya minat dalam cat air dan terutama dalam penggunaan gaya rinci "Ruskinian" oleh seniman seperti John W. Hill Henry, William Richards Trost , Roderick Newman, dan Fidelia Birdge.  American Society of Painters of Watercolor (sekarang disebut Masyarakat Cat Air Amerika) didirikan pada tahun 1866. Pelukis-pelukis terkenal di Amerika abad ke-19 antara Thomas Moran, Thomas Eakins, John LaFarge , John Singer Sargent, Childe Hassam, dan, yang paling utama Winslow Homer.

Teknik Cat Air di Eropa

Cat air kurang populer di Benua Eropa, meskipun banyak contoh bagus yang diproduksi oleh pelukis Perancis, termasuk Eugène Delacroix, François Marius Granet , Henri-Joseph Harpignies dan satiris Honoré Daumier .
Cat Air di abad ke-20
Di antara seniman abad ke-20 yang banyak menghasilkan karya-karya penting dalam cat air, dapat disebutkan antara lain Wassily Kandinsk, Emil Nolde , Paul Klee , Egon Schiele dan Raoul Dufy; di Amerika eksponen utama termasuk Charles Burchfield , Edward Hopper , Georgia O'Keeffe, Charles Demuth , dan John Marin
Dalam periode cat air Amerika (dan minyak) lukisan sering meniru impresionisme dan Pasca-impresionisme Eropa, tetapi individualisme yang signifikan berkembang dalam "daerah" gaya lukisan cat air di tahun 1920 ke 1940-an, khususnya karya-karya " Sekolah Cleveland"atau" Sekolah Pelukis Ohio yang berpusat di sekitar Museum Seni  Cleveland, dan pelukis "California Scene" , banyak dari mereka terkait dengan studio animasi Hollywood atau Chouinard Art Institute (sekarang California Institute of the Arts). 
Para pelukis California mengeksploitasi geografi yang bervariasi dari negara mereka, misalnya lukisan yang beriklim Mediterania dan untuk menghidupkan kembali tradisi lukisan-lukisan alam luar/ outdoor; di antara yang paling berpengaruh adalah  Dike Phil , Millard Lembar, Rex Brandt, Dong Kingman dan Milford Zornes. 
Kelompok Pelukis Cat Air California, didirikan pada 1921 dan kemudian berganti nama menjadi Society Watercolor Nasional, sebagai sponsor pameran penting dari pekerjaan mereka. Meskipun kebangkitan Abstrak Ekspresionisme , dan pengaruh menyepelekan pelukis amatir dan gaya iklan-atau lokakarya yang dipengaruhi lukisan, menyebabkan penurunan sementara dalam popularitas lukisan cat air setelah  tahun.1950, cat air terus dimanfaatkan oleh para artis seperti Yusuf Raffael, Andrew Wyeth, Philip Pearlstein, Eric Fischl, Gerhard Richter, Anselm Kiefer dan Francesco Clemente. 
Cat cat air modern sekarang umumnya tahan lama dan berwarna-warni seperti  cat akrilik, dan minat baru terbaru dalam menggambar dan seni multimedia juga mendorong permintaan untuk bekerja dengan baik di cat air. 

B. Empat Teknik Visualisasi Seni Lukis
Kerja seniman yang sebenarnya adalah menciptakan ilusi, mengarang bentuk secara kreatif, memberi makna bentuk atau sekedar ingin menyenangkan mata. Teknik yang digunakan oleh mereka mungkin melalui menata atur elemen visual. Komposisi adalah pengaturan unsur-unsur di dalam suatu karya seni yang terpilih. Kadang-kadang disebut dengan desain (design) Semua karya seni memiliki tata atur yang disingkat oleh seniman sebagai karya itu mungkin simetris dan seimbang, berputar dan dinamis, atau bahkan nampaknya acak dan kacau. Memiliki aksentuasi, harmonis atau berirama. Kita dapat menggambarkan beberapa teknik komposisi dengan mengacu pada suatu contoh figur geometris, figur yang berkelompok dalam bentuk segitiga, namun tidak semua karya dirancang dengan cara ini. 
Kadang-kadang cara ini membantu untuk meningkatkan kekurangan suatu karya, atau untuk melihatnya dalam struktur dan komposisi atau melihatnya dalam pola organisasi yang umum. Apapun cara dapat dilakukan untuk membentuknya yang akan diuraikan lebih lanjut

1. Menciptakan Ilusi
Seniman umumnya bekerja pada sebuah bidang dua dimensi atau pada sebuah ruang tiga dimensi yang tidak memberikan gambaran apa apa selain dari bidang dan ruang. Bidang dua dimensi atau bidang gambar itu kemudian diolah sehingga terbentuk sebuah lukisan atau gambar. Seniman yang bekerja mengolah ruang (3 dimensional) dapat membuat patung atau mockup (model) bangunan. 
Pada lukisan, drawing; dan printmaking, orang sering membicarakan masalah ilusi. Ilusi ruang yang terjadi pada bidang datar itu. Ilusi terbentuk melalui isyarat kedalaman (depth cues), tumpang tindih bentuk, oleh nada terang-gelap (tone), ilusi dari model atau dengan cara merenderingnya. atau dengan cara teknik perspektif. Teknik perspektif dapat menciptakan ilusi ruang 3 dimensi melalui satu atau dua titik hilang. Sejarah Seni Barat sering tidak terlihat sebagai perkembangan untuk menciptakan kesempurnaan ilusi ini, ketimbang keinginan untuk mengutarakan sesuatu melalui bahasa bentuk.


 Gambar Teknik melukis Vincent Van Gogh, untuk mengesankan ruang dengan menyusun garis-garis menuju sebuah titik Sumber: Loek de Winter, http://www.VanGoghReproduction.com, 03-2008 

2.Teknik Visualisasi Realis, Naturalis, dan Idealis

Istilah realisme dan naturalism digunakan untuk menjelaskan bagaimana cara suatu objek dilihat, yang dilukiskan pada suatu karya seni dan menyerupai apa yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini sebenarnya erat hubungannya, tetapi tidak dapat bertukar tempat. Realisme memperlihatkan suatu peniruan setepat mungkin seluruh objek seni) reality = sesuai dengan kenyataan, baik atau buruknya. Dalam hal ini kepentingan pribadi atau ekspresi seniman dikesampingkan dalam menunjukkan realitas  

Gambar Karya Wakidi, Lukisan ngarai Sianok ini tidaklah realistis, karena ada yang dikurangi dan ditambah. Tetapi dia menampilkan sesuatu yang kelihatannya wajar oleh karena itu disebut Natural, natural bukan karena realistis 

Sedangkan naturalisme adalah suatu cara untuk melukiskan objek sebagaimana terlihat mata, dengan perkataan lain menyiratkan sejumlah peningkatan (improvement) tertentu dari penampilan yang real (natural) yang artinya sesuai dengan kelaziman, kebiasaan, alamiah dan wajar. 

Gambar Karya Francisco de Goya: Family of Charles IV (1800, Prado).Pada lukisan ini keluarga raja digambarkan sebagaimana adanya, tidak dilebih-lebihkan.
Karya Idealisme mengacu pada suatu yang ideal, atau diidealkan, dari pandangan alami. Kadang-Kadang yang diidealkan ini sebenarnya datang dari suatu gagasan di dalam pikiran, dibandingkan dari apapun yang dapat di amati secara alami. Potret yang diidealkan, misalnya, menun-jukkan tokoh yang digambarkan secara berlebihan (misalnya kecantikannya, kegagahannya), sedangkan potret realistis menggambarkan mereka dengan segala kekurangannya, tetapi juga dengan karakter individualnya.


Gambar Karya lukisan pelukis Amerika abad ke 19 mengandung idealisme (sublime). 
Sumber: The Book of Art, 1965


Gambar 4.10. Corak bangunan yang dianggap ideal untuk kantor pemerintah , museum dan sekolah adalah yang bergaya Yunani atau Romawi kuno. 

3.Teknik Abstraksi 
Karya abstrak dan non-objectif adalah istilah yang paling sering digunakan dalam seni modern (baru), walaupun seni abstrak juga ada pada seni masa lampau dan di dalam seni berbagai budaya dunia. Seni abstrak umumnya mulai dengan obyek yang dapat dikenal, seniman kemudian menyederhanakan/ mereduksinya untuk menunjukkan dasar bentuk yang lebih murni. Karya non-objectif, atau non-representatif, melangkah lebih lanjut dan menghilangkan objek acuan ke objek yang baru saja dikenali . 

Gambar Teknik Abstraksi pelukis Piet Mondrian, beberapa tahap abstraksi bentuk, dalam mengambil intisari bentuk pohon. Lukisan-lukisan Piet Mondrian dari 1910-1915) Sumber Feldman.1967 

Menurut pandangan Barat, pemiskinan suatu objek dapat dikenal dari lukisan atau patung kelihatan sebagai suatu pengembangan yang radikal di abad 20, tetapi di dalam tradisi lainnya, orang lebih menghargai dan menganggap tinggi nilai seni abstrak. 
Pada seni Islam, misalnya, menggunakan pola dan bentuk kaligrafi untuk memperkaya permukaan halaman buku dan dinding tempat beribadat. 

4. Teknik Mengungkapkan (Ekspresi) dan Mengkomunikasikan
Tidak peduli bagaimana realistis atau abstraknya suatu karya, sebuah karya dapat juga ekspresif dalam pengertian komunikatif atau mengkomunikasikan sebuah arti/makna. Perbedaan warna atau keras sapuan kuas dapat menyampaikan ungkapan emosi, seperti kesedihan mendalam atau kemarahan. Garis lembut dan warna yang lunak dapat menimbulkan emosi menenangkan Adalah mudah untuk berasumsi bahwa seniman menyatakan emosi dan perasaan mereka pada waktu menciptakan suatu pekerjaan, tetapi lebih sering seniman memilih suatu gaya ekspresif sesuai dengan subjek matter, gaya atau pengaturan model karyanya. 


Gambar . Teknik ekspresi lukisan pelukis Vincent van Gogh, penekanan garis pada kontur dan garis patah-patah pada bagian belakang tokoh yang digambarkannya. Sumber: Loek de Winter, http://www.VanGoghReproduction.com, 03-2008


C. Kesimpulan

Uraian di atas menjelaskan minimal ada empat macam teknik rekabentuk seni lukis. Seperti yang dijelaskan oleh Char-lotte Jirousek (1995), istilah rekabentuk (design), tidak hanya untuk bidang enginering dan teknik. Istilah desain dipakai karena dalam seni juga terdapat penataan, penyusunan elemen dan figur yang digambarkan.


Biografi singkat


Tarmizi Firdaus lahir tahun 1951, di kota Bukittinggi, Sumatrea Barat, Sekolah Taman Kanak-kanak di Franciscus Caverius, dan Sekolah Dasar no 9 di Bukittinggi. Kemudian  SMP I Bukittinggi,  SMA Negeri I,  jurusan Ilmu Pasti Alam (Pas/Pal). Beliau kemudian menyambung ke jurusan Seni Lukis di Departemen Seni Rupa, ITB Bandung tahun 1970. Sekarang aktif sebagai pendakwah Islami di berbagai tempat, pengasuh Anak Asuh di lingkungan rumahnya di Bekasi, Jakarta. Disamping pengajar  di IKJ , Cikini Jakarta.




Disukai Pengunjung