Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Selasa, 01 Maret 2011

Louis Henri Wilhelmus Merkus de Stuers, “1825”

Ada dua nama Stuers, yang pertama Louis Henri Wilhelmus Merkus de Stuers (versi tropen Museum di Belanda), yang kedua Hubert Joseph Jean Lambert ridder de Stuers (versi Wikipedia-rintisan biografi)

Hubert de Stuers oleh P. H. K. van Schendel (dibuat tahun 1893)

Hubert Joseph Jean Lambert ridder de Stuers (lahir di Remunj, 16 November 1788 – meninggal di Mestreech, 13 April 1861 pada umur 72 tahun) adalah seorang tokoh militer Belanda. Tercatat bahwa De Stuers bergabung dalam dinas pasukan Perancis sebagai sukarelawan dan pada tahun 1817 ia bertolak ke Hindia-Belanda dengan pangkat letkol. Pada tahun 1821, ia diangkat sebagai komandan di Maluku, namun kemudian ia diangkat sebagai ajudan gubjend. Pada tahun 1822, ia memimpin ekspedisi ke KalBar; pada tahun 1824 ditugaskan menyerbu Bone di Sulawesi, dan antara tahun 1824-1829 menjabat sebagai komandan militer dan residen di Padang dan sekitarnya. Antara tahun 1831-1838, De Stuers menjadi jenderal dan menjadi komandan KNIL hingga saatnya pensiun dan kembali ke Belanda.

Di bawah ini adalah karya Stuers waktu di Hindia Belanda, khususnya kota Padang.



Gambar Imam Bonjol oleh Hubert de Stuers (sekitar 1820)

Batu-Tulis in de omgeving van Buitenzorg

Batu tulis di Bogor tahun (1865-1872), teknik. Litografi (sumber foto)


Het fort Kaju Tanam in 1825, waterverf (cat air) (sumber foto)

Het hospitaal in Padang, 1825,tinta di atas kertas,


Het fort De Kock in Bukittinggi, 8 x 16,3 cm, cat air


Het hospitaal in Padang, 1856 tinta di atas kertas, Techniek:  met potlood getekend papier,24 x 41 cm ( rumah sakit Ganting sekarang di Padang)



Huis in Padang, 1826, 4,1 x 5,9 cm


Het fort Suroasso in 1826, met potlood getekend ,papier 7,2 x 12,8 cm


Titel: Maleise vrouwen die op bezoek gaan, 6,2 x 15 cm

Artikel terkait (Klik kanan ini)
Referensi Gambar
http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/zoekresultaten

Disukai Pengunjung