Johannes Rach (1720-1783) Pengelana dan Ahli Etsa

Sejarah Jakarta pada zaman VOC banyak tergambar dari lukisannya. Ada berbagai macam gambar yang menggambarkan kehidupan di Batavia pada abad ke-17 dan ke-18. Ada gambar cat minyak, misalnya Kastil Batavia karya Andries Beeckman buatan tahun 1656. Kebanyakan gambar Batavia dari zaman itu berupa etsa, yaitu seni cetak logam paling tua Eropa yang polanya dilukis dengan tangan, kemudian dicetak pada selembar kertas. Etsa yang dihasilkan bisa berwarna, bisa pula hitam putih.

  

Sejauh ini ada dua pelukis etsa yang diketahui melukis Batavia pada abad ke-18. Mereka adalah Johannes Rach (1720-1783) dan Jan Brandes (1743-1808). Keduanya pernah tinggal di Batavia, pada akhir 1770-an. Selain pemandangan pesisir, etsa-etsa karya Rach dan Brandes menggambarkan kehidupan sehari-hari di Batavia. Hal ini terlihat misalnya dari etsa Rach yang menggambarkan dua pria membawa seekor ayam jago aduan dan para budak yang tengah membasuh kuda. Pada etsa lain, seseorang yang seperti ulama Arab tengah berjalan-jalan. Di dekatnya terlihat seorang pria memanggul bambu besar dan pelaut mabuk yang tengah muntah-muntah.

Rincian etsa itu bisa dibaca pada sebuah buku berjudul  Indonesië op Vrijdagmiddag atau Indonesia Pada Jumat Sore tulisan Max de Bruijn (2009). Bruijn adalah seorang sejarawan pada Rijksmuseum Amsterdam. Ia pernah tinggal di Jakarta untuk menekuni etsa-etsa yang sudah berusia ratusan tahun tadi. Bahkan ia sampai dua kali menetap di Jakarta, pada zaman orde baru dan pada zaman reformasi.

Gambar -gambar  yang diteliti de Bruijn merupakan koleksi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Sebelum itu kondisi gambar  rapuh, kotor, dan tidak terawat. Menurut Bruijn, gambar  Rach menggambarkan kehidupan biasa. Jadi ada bangunan, ada jalan, ada kusir, ada penjual, ada pasar, pokoknya semua mirip Jakarta sekarang.

Johannes Rach (1720-1783),De grote Hollandse Kerk in Batavia,1781, Gravure

Begitu juga dalam gambar  Kastil Batavia oleh Beeckman. Gambar  ini menjadi koleksi Rijksmuseum, Amsterdam. Pada gambar  ini terlihat orang Jawa, orang luar Jawa, orang Tionghoa, orang Arab, bahkan ada orang Barat. Apabila kita berkunjung ke pasar, suasana demikian sekarang masih terlihat, kecuali orang Belanda. 

Artikel terkait (Klik kanan ini)
Referensi Gambar
http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/zoekresultaten