Raden Saleh
(1807-1880) dianggap menjadi seniman Indonesia modern yang pertama, walaupun negara Belanda juga mengganggap bahwa dia adalah pelukis negeri Belanda.(Daft P. Bld) Bakatnya
untuk menggambar diperhatikan oleh pelukis A.J. Payen dalam fase dini. Atas
saran Payen, Raden Saleh diberi beasiswa pemerintah Hindia Belanda untuk
mengembangkan bakatnya di Belanda. Raden Saleh tiba di Eropa pada tahun 1829
dan kemudian mengikuti pelajaran Cornelius Kruseman dan Andries Schelfhout.
Pelukis pertama mengajari Raden Saleh membuat potret, sedangkan yang kedua
mengajarinya membuat pemandangan alam. Raden Saleh mengunjungi beberapa kota
dan istana kerajaan Eropa. Kemungkinan besar ia juga melihat ‘Le radeau de la
Méduse’ (Rakit Medusa) karya Théodore Géricault, karena gambar ‘Eene overstroming op Java’ (Banjir di pulau
Jawa) sangat mirip karya tersebut.
Raden Saleh,Een man met een hak over zijn schouder, cat air sumber
Raden Saleh,,Olieverfschildering door Raden Salèh voorstellend het kerkhof in het park te Batavia met de graven van Jeannette Antoinette Pietermaat en van Ernestine Geertruida Meijer, 25-04-1871,
Raden Saleh,Olieverfschildering voorstellend Madelon Pietermaat, de weduwe van Pieter Myer (G.G. 1866-1872) door Raden Saleh in 1870, 122 x 130 cm,
Posthuum portret van Herman Willem Daendels (1762-1818). Gouverneur-generaal (1808-10),1838
Referensi Gambar
http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/zoekresultaten
http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/zoekresultaten