Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Selasa, 01 Maret 2011

Raden Saleh (1807-1880)


Raden Saleh (1807-1880) dianggap menjadi seniman Indonesia modern yang pertama, walaupun negara Belanda juga mengganggap bahwa dia adalah pelukis negeri Belanda.(Daft P. Bld) Bakatnya untuk menggambar diperhatikan oleh pelukis A.J. Payen dalam fase dini. Atas saran Payen, Raden Saleh diberi beasiswa pemerintah Hindia Belanda untuk mengembangkan bakatnya di Belanda. Raden Saleh tiba di Eropa pada tahun 1829 dan kemudian mengikuti pelajaran Cornelius Kruseman dan Andries Schelfhout. Pelukis pertama mengajari Raden Saleh membuat potret, sedangkan yang kedua mengajarinya membuat pemandangan alam. Raden Saleh mengunjungi beberapa kota dan istana kerajaan Eropa. Kemungkinan besar ia juga melihat ‘Le radeau de la Méduse’ (Rakit Medusa) karya Théodore Géricault, karena gambar  ‘Eene overstroming op Java’ (Banjir di pulau Jawa) sangat mirip karya tersebut.

Een man met een hak over zijn schouder

Raden Saleh,Een man met een hak over zijn schouder, cat air sumber

Olieverfschildering door Raden Salèh voorstellend het kerkhof in het park te Batavia met de graven van Jeannette Antoinette Pietermaat en van Ernestine Geertruida Meijer.

Raden Saleh,,Olieverfschildering door Raden Salèh voorstellend het kerkhof in het park te Batavia met de graven van Jeannette Antoinette Pietermaat en van Ernestine Geertruida Meijer, 25-04-1871, 

Olieverfschildering voorstellend Madelon Pietermaat, de weduwe van Pieter Myer (G.G. 1866-1872) door Raden Saleh in 1870

Raden Saleh,Olieverfschildering voorstellend Madelon Pietermaat, de weduwe van Pieter Myer (G.G. 1866-1872) door Raden Saleh in 1870, 122 x 130 cm, 

Posthuum portret van Herman Willem Daendels (1762-1818). Gouverneur-generaal (1808-10)

Posthuum portret van Herman Willem Daendels (1762-1818). Gouverneur-generaal (1808-10),1838

Artikel terkait (Klik kanan ini)

Referensi Gambar
http://www.geheugenvannederland.nl/?/nl/zoekresultaten


Disukai Pengunjung