Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Selasa, 01 Maret 2011

R. M. Pirngadie, (1875-1936)

R. M. Pirngadie lahir di Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1875 "dianggap" atau tercatat selama ini sebagai merupakan seorang pelukis naturalis dari "aliran Mooi Indie" dari Indonesia (walaupun gaya seninya sebenarnya hanya naturalisme). Pada usia 11 tahun ia mulai berkerja di Kantor Register, membuat gambar peta dan disanalah ia pertama kali memegang kuas dan cat. Tahun 1889, ketika berusia 14 tahun, ia mulai belajar melukis pada seorang pelukis bangsa Jerman. Pada tahun 1928, ia bekerja pada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kini menjadi Museum Nasional), Jakarta.

Bersama J.E. Jasper,[1] seorang peneliti bangsa Belanda, ia kemudian berkeliling ke pelosok daerah di Indonesia mencatat tentang seni kerajinan rakyat yang ada pada waktu itu. Hasilnya berupa karya tulisannya yang ia buat sebanyak lima jilid, berjudul ‘De Inlandsche Kunst Nijverheid In Ned. Indie’s’ Graven Hage. Jilid 1, tentang Anjaman, 1912. Jilid 2 tentang Tenunan, 1912. Jilid 3 tentang Batik, 1916. Jilid 4 tentang Emas dan Perak, 1927. Dan jilid 5 tentang logam lain selain emas dan perak, 1930.

Dalam perjalanannya kesenirupaannya, ia kemudian dikenal sebagai salah satu pelukis yang menganut aliran naturalisme. Karena karya lukis yang ia buat melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. 

Pelukis yang sudah sering mengadakan pameran tunggal di kota-kota besar di Jawa ini pernah beberapa kali mendapat penghargaan yakni, tahun 1905, ia menerima piagam penghargaan lukisan terbaik pada pameran di Annual Fair, Surabaya. Tahun 1907, ia menerima penghargaan II pada pameran lukisan cat air, Surabaya. Tahun 1912, ia menerima dua medali pada pameran lukisan, Surabaya. Tahun 1913, ia mendapat hadiah untuk lukisan pemandangan Indonesia terbaik pada The Gent Expositio. Tahun 1914, is mendapat hadiah pertama untuk lukisan cat air terbaik pada Pameran Kolonial, Semarang. Tahun 1919, ia mendapat hadiah pertama dan kedua pada perlombaan membuat kulit buku terindah. Raden Mas Pirngadi wafat pada tahun 1936.


Artikel terkait (klik kanan ini)

Disukai Pengunjung